Ajang Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2023 hadir untuk mendorong badan publik mengimplementasikan UU No. 14 tahun 2008. Komitmen itu masih terus dipegang teguh hingga sekarang.
SEMARANG, HUMASINDONESIA.ID – Puncak acara The 5th Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2023 memang telah rampung di Semarang, Jumat (3/11/2023). Namun, tidak seperti penyelenggaraan sebelumnya, kompetisi untuk mengukur kinerja dan keterbukaan informasi publik yang telah menginjak usia kelima ini terasa begitu istimewa.
Hal ini disampaikan oleh Founder dan CEO HUMAS INDONESIA Asmono Wikan. Di hadapan ratusan para pemenang dan tamu undangan, Semarang, Jumat (3/11/2023), ia mengenang kembali ihwal kompetisi yang populer dengan akronim AHI ini dibentuk.
Kompetisi ini hadir dengan niat baik untuk meningkatkan penerapan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di setiap badan publik. “AHI tentu berbeda dengan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat. AHI menyeleksi karya-karya terbaik badan publik dengan penjurian,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kata pria yang juga merupakan Anggota Dewan Pers periode 2022 – 2025 tersebut, kompetisi ini turut mendorong badan publik untuk meningkatkan reputasinya melalui transparansi. Hal ini sejalan dengan perkembangan fenomena yang terjadi di hari ini, bahwa masyarakat tidak lagi bisa merasa cukup hanya dengan menerima suguhan informasi dari institusi, tetapi juga harus menaruh kepercayaan yang besar.
Tahun ini, AHI 2023 diikuti sebanyak 209 entri dari 46 instansi. Masing-masing terdiri dari 61 entri presentasi dan 148 entri nonpresentasi. Proses penjurian dilakukan selama dua hari berturut-turut, yakni 17 - 18 Oktober 2023. Hasilnya, ada 82 penerima trofi.
Penjurian AHI 2023 melibatkan sembilan juri. Lima juri di antaranya merupakan juri entri presentasi. Mereka adalah Asmono Wikan (Founder dan CEO HUMAS INDONESIA), Emilia Bassar (CEO CPROCOM), Fardila Astari (Direktur Komunikasi Rajawali Foundation), Arif Adi Kuswardono (Komisioner Komisi Informasi Pusat periode 2017 – 2021), dan Prof. Dorien Kartikawangi (Associate Professor dan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya).
Empat juri lainnya merupakan juri non presentasi, yakni Mas Sulistyo (Creative Director DMID), Arya Gumilar (Komisaris Independen PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)), Titis Widyatmoko (Pemimpin Redaksi Brilio.net), dan Nugraha Andaf (CEO Andaf Corporation Group).
Kesembilan juri itu mendapat tugas untuk menilai kinerja humas badan publik, masing-masing untuk kategori KIP, PPID, Program Humas, Majalah Cetak, E-Magazine, dan Video Profile. (AZA)