3 Tips Memilih Media Kampanye Humas

Share post
Ilustrasi media sosial. Pexels.com/tracyleblanc

Penggunaan media yang tepat memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan kampanye. Adapun dalam pemilihannya, humas dapat merujuk kepada sejumlah hal. Apa saja?

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID—Tiap kali hendak merancang kampanye komunikasi, tak sedikit praktisi humas kebingungan memilih media atau kanal yang tepat. Hal tersebut karena penggunaan media memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan kampanye.

Adapun pemilihan media berkampanye sejatinya dapat didasarkan kepada sejumlah hal. Dikutip dari buku berjudul Energi Kebaikan dan Komunikasi Empatik (2021) karya Asmono Wikan dkk., Setidaknya tiga hal berikut ini bisa dijadikan landasan. Apa saja?

1. Kenali Target Audiens

Sebelum membuat program kampanye, humas harus mengenali audiens target meliputi karakteristik, preferensi, usia, gender, dan lain sebagainya. Dengan memahami hal tersebut, humas akan terbantu dalam mementukan media yang sesuai.

2. Pilih Media yang Relevan

Tidak semua media harus digunakan untuk menjalankan sebuah kampanye. Dalam hal ini, humas dapat memilih media yang relevan dan kontekstual dengan konten komunikasi. Selain dapat menghemat pengeluaran biaya, penggunaan media yang relevan dapat memastikan pesan tersampaikan dengan baik.

3. Prioritaskan Media Internal (Owned Media)

Stakeholder internal merupakan aset paling penting dalam membangun kampanye komunikasi. Oleh karena itu, maksimalkan penggunaan media internal untuk  mendorong keterlibatan karyawan dalam mengamplifikasikan pesan-pesan yang dikampanyekan.

Mengukur Keberhasilan Kampanye Humas

Tugas humas setelah menjalankan sebuah kampanye adalah mengukur keberhasilannya.  Forbes Communications Council seperti dikutip dari Forbes menjelaskan, terdapat sejumlah metrik atau indikator yang bisa menjadi dasar pengukuran keberhasilan kampanye humas.

Metrik pertama adalah menganalisis output berupa likes (suka), komentar, tag, dan share konten di media sosial, yang dibarengi dengan outcome kampanye humas. Kemudian, humas harus melacak lalu lintas digital menggunakan alat bantu seperti Google Analytics, untuk mengetahui jumlah pengunjung ke situs web atau blog perusahaan.

Selanjutnya, humas perlu menghitung impresi media dalam rangka memperkirakan jumlah pengunjung yang sudah melihat konten dalam jangka waktu tertentu, guna menentukan dampak dari strategi kampanye humas. Khusus untuk kampanye marketing, humas juga perlu menghitung penjualan. Secara sederhana, penjualan yang meningkat membuktikan kampanye berjalan efektif.

Demikian informasi seputar tips memilih media kampanye humas, dan cara mengukur keberhasilannya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (HUR)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas