Humas perlu mengetahui cara mengemas komunikasi yang efektif agar program kerjanya dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, ada empat tahap yang harus dilalui. Apa saja?
JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID—Dalam perannya, humas dituntut untuk menjalankan komunikasi strategis sebagai kunci keberhasilan program. Dilansir dari reefresilience.org, hal itu merujuk kepada upaya komunikasi yang disengaja untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu melalui saluran yang tepat.
Dalam praktiknya, Ika Sastrosoebroto dan Susilowati Natakoesoemah lewat buku 8 Steps as Public Relations Planner (2024) memaparkan, ada empat tahapan yang harus dilalui humas untuk menciptakan komunikasi strategis. Berikut uraiannya.
1. Riset Formatif
Implementasi dari tahap ini adalah analisa situasi, organisasi, dan publik, guna mengetahui situasi internal dan eksternal secara menyeluruh. Umumnya, tahap ini melibatkan metode SWOT, yang mendasarkan analisa kepada kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
2. Strategi
Di tahap penyusunan strategi ini, humas harus bisa memformulasikan aktivasi kegiatan komunikasi berdasarkan objective dan goals yang ingin dicapai.
3. Taktik
Di sini humas bisa menggunakan model paid, owned, earned, dan shared (PESO) media, untuk menyebarkan pesan komunikasi kepada audiens. Perlu diperhatikan, penggunaan taktik PESO harus diimbangi dengan anggaran perusahaan.
4. Evaluasi
Pada tahap yang dilakukan setelah program komunikasi dijalankan ini, humas perlu melihat sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat terpenuhi. Di tahap ini juga, humas dapat memutuskan apakah program komunikasi yang sebelumnya layak dilanjutkan, atau malah sebaliknya.
Demikian empat tahap menyusun komunikasi yang strategis dan efektif. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (HUR)
