
Sejumlah kemampuan perlu dikuasai government public relations (GPR) untuk menciptakan pesan yang efektif. Berikut di antaranya.
JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID - Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadi titik balik peran dan fungsi humas pemerintah di Indonesia. Berdasarkan beleid tersebut, publik secara hukum memiliki jaminan untuk mengakses informasi lembaga negara.
Kehadiran undang-undang tersebut mengharuskan pemerintah secara proaktif mempublikasikan data dan informasi kepada publik yang membutuhkan. Namun, dilansir dari The Evaluation of The Transformation of Government Public Relations in The New Media Era (2017), akuntabilitas dan transparansi informasi masih perlu dikawal dalam rangka menjaga stabilitas negara.
Dalam tahap ini, humas memegang peran penting dalam menjaga citra dan perkembangan lembaga negara. Menurut Mordecai Lee, Grant W. Neeley, Kendra Stewart dalam bukunya The Practice of Government Public Relations (2012), government public relations (GPR) dapat membantu administrasi publik untuk mengelola informasi sekaligus menggalang dukungan masyarakat untuk meningkatkan kinerja pemerintah.
Untuk mendukung tujuan tersebut, GPR perlu memiliki sejumlah kemampuan agar dapat memaksimalkan fungsi dan peran mereka. Dilansir dari Indeed, berikut ini rangkumannya:
- Terampil Berkomunikasi
Kemampuan pertama dan terutama yang harus dimiliki GPR adalah keterampilan berkomunikasi. Kemampuan dalam mengartikulasikan ide ini akan membantu humas pemerintah menyampaikan maksud dan tujuan kepada khalayak. Kompetensi ini juga berfungsi untuk membangun hubungan dalam kerja tim.
- Piawai Bermedia Sosial
Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi kanal utama untuk menyampaikan informasi. Termasuk di antaranya adalah kemampuan menganalisis, membuat, mempublikasikan, serta mengelola konten.
- Terampil Melakukan Riset
GPR yang baik harus mampu melakukan riset dan analisis data. Kedua hal tersebut merupakan modal utama dalam membuat konten dan menyampaikan pesan pemerintah. Riset yang kemudian dikemas dengan efektif, dapat menerik perhatian sekaligus mempertahankan citra instansi di mata publik.
- Kemampuan Presentasi
Dalam pekerjaannya, GPR akan berhubungan dengan banyak pihak. Oleh sebab itu, kemampuan dalam melakukan presentasi sangat diperlukan untuk menunjang kinerja humas. Humas dituntut untuk mampu menyampaikan informasi pemerintah secara efisien dan mudah dipahami. Salah satunya, pada saat menyampaikan informasi di hadapan media, melakukan konferensi pers, dan wawancara.
- Manajemen Waktu
Kemampuan mengerjakan banyak proyek akan menjadi bagian dari keseharian humas pemerintah. Manajemen waktu yang efektif memungkinkan GPR untuk tetap teratur dalam mencapai tujuan, sekaligus mempertahankan kualitas pekerjaannya.
- Teliti saat Bekerja
Akurasi dan kredibilitas informasi menjadi sangat penting pada saat GPR menerbitkan siaran pers atau pernyataan publik. Maka, penting bagi humas pemerintah untuk memperhatikan detail. Kesalahan sekecil apa pun dapat mencoreng nama baik instansi. GPR harus bertindak penuh kehati-hatian. Bahkan kalau perlu, membaca dan memverifikasi konten berkali-kali.
- Kemampuan Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh GPR. Termasuk, pada saat membuat konten dan mengunggahnya untuk kebutuhan media sosial. Kemampuan menulis dan tata bahasa yang baik akan memudahkan publik mencerna informasi pemerintah.
Selain tujuh kompetensi di atas, sikap transparan dan keterbukaan adalah kunci yang juga wajib dimiliki oleh humas pemerintah. Kebohongan sekecil apa pun akan merugikan publik dan lembaga pemerintah. “GPR wajib bersikap apa adanya, namun tetap menjunjung tinggi integritas dan etika. Tidak melebihkan atau mengurangi fakta yang ada,” tulis Indeed. (SGS)
