Kenali 5 Jenis Riset yang Perlu Diketahui Humas

Share post
Ada lima jenis riset yang bisa dilakukan humas untuk menghimpun informasi dari target audiens. (Foto: Pinterest)

Humas perlu mengantongi informasi dan data akurat yang terpercaya sebelum merancang program untuk menggalang dukungan publik. Upaya ini dapat dilakukan melalui riset.

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Cara humas untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan masyarakat atau target audiens, salah satunya melalui riset.  Menurut Glen Bloom dan Bey-Ling Sha, dalam bukunya yang berjudul Cutlip & Center’s Effective Public Relations (2013), riset juga memiliki sejumlah manfaat selain mencari kebutuhan dan keinginan publik. Antara lain, menentukan tujuan strategi, mengukur efektivitas program, dan meningkatkan kredibilitas organisasi.

Mengutip dari dua riset ilmiah, yakni Marketing Research Applied Insight, 6th Edition (2020) karya Daniel Nunan, David F Brinks, dan Naresh K Malhotra dan Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (2013) yang ditulis oleh John W Cresswell, berikut adalah sejumlah jenis riset yang bisa digunakan oleh praktisi humas.

  1. Riset Deskriptif

Riset deskriptif adalah jenis riset yang bertujuan untuk menggambarkan atau mengidentifikasi suatu fenomena atau peristiwa. Jenis riset ini biasa digunakan untuk memahami karakteristik dari kelompok atau populasi tertentu seperti perilaku, kebiasaan, pendapat, dan preferensi.

Penelitian deskriptif dapat dilakukan melalui metode survei, observasi, atau analisis data sekunder. Salah satu contoh dari riset deskriptif adalah survei kepuasan pelanggan atau survei pasar.

  1. Riset Eksploratif

Riset eksploratif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dasar tentang sebuah masalah maupun fenomena yang belum dipelajari secara lengkap. Menurut Cresswels, jenis riset ini kerap dilakukan di tahap awal perencanaan atau pengembangan program kehumasan.

Penelitian riset eksploratif dapat dilakukan melalui metode wawancara mendalam, focus group discussion, atau analisis dokumen. Contoh riset eksploratif adalah penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap produk yang akan diluncurkan perusahaan.

  1. Riset Kausal

Riset kausal adalah jenis riset yang bertujuan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Riset kausal digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen (penyebab) dengan variabel dependen (hasil).

Penelitian dapat dilakukan melalui metode eksperimen atau survei. Salah satu contoh penerapan riset ini adalah penelitian tentang pengaruh iklan terhadap pembelian produk.

  1. Riset Kualitatif

Riset kualitatif adalah jenis riset yang dilakukan untuk menggali pengalaman, makna, dan persepsi subjektif dari individu atau kelompok. Biasanya, riset ini digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang suatu fenomena atau peristiwa.

Penelitian ini dapat dilakukan melalui metode wawancara mendalam, observasi partisipatif, atau analisis naratif. Satu contoh dari riset kualitatif adalah penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap program CSR perusahaan.

  1. Riset Kuantitatif

Nama terakhir di daftar ini adalah riset kuantitatif. Jenis riset ini bertujuan mengukur dan menganalisis berbagai variabel dengan banyak angka (kuantitatif). Riset dilakukan untuk memperoleh data terukur yang dapat dihitung secara statistik.

Riset kuantitatif pun dapat dilakukan melalui metode eksperimen. Di antaranya, korelasi, komparatif, hingga survei. Salah satu contoh penelitian dengan jenis riset ini adalah mengukur pengaruh dari program komunikasi yang dirancang praktisi humas terhadap citra institusi. (SGS)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas