Mengoptimalkan Strategi Komunikasi dengan SMART

Share post
Ilustrasi metode SMART. Foto: cloverstrategic.com

Ada banyak metode yang bisa digunakan praktisi humas untuk mencapai tujuannya. Salah satunya dengan menggunakan metode SMART. Yuk, kenali lebih lanjut. 

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID—SMART merupakan metode yang dapat dipakai oleh praktisi humas untuk menentukan target dan tujuan yang ingin dicapai dari sebuah program. Adapun SMART merupakan akronim dari specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Kelima elemen ini berperan penting dalam membantu humas dalam meraih target dan tujuan komunikasinya. 

Dibandingkan model strategi lain, metode SMART lebih sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh humas. Dilansir dari agilitypr.com, berikut uraian dari masing-masing elemen SMART.

1. Spesific (Spesifik)

Elemen pertama adalah spesific. Sesuai namanya, pada elemen ini, praktisi humas dituntut untuk dapat menjabarkan target, tujuan, dan program komunikasinya secara spesifik. Untuk melengkapi elemen spesific, humas dapat membuat daftar pertanyaan seputar who (siapa), what (apa), when (kapan), which (yang mana), dan why (mengapa).

Pertanyaan seputar apa yang ingin dicapai, kapan ingin mencapainya, mana saja yang akan menjadi hambatan atau menjadi kebutuhan, dan alasan mengapa humas harus menetapkan tujuan atau program ini. Semua unsur tersebut dapat membantu humas dalam memperoleh informasi mengenai program yang ingin dibuatnya secara rinci.

2. Measurable (Terukur)

Elemen kedua adalah measurable atau terukur. Humas harus memastikan program komunikasi dapat terukur dengan mempertimbangkan parameter pengukuran yang akan digunakan. Untuk itu, humas harus menentukan tugas secara spesifik, menetapkan hal yang harus diselesaikan dan kapan tugas tersebut harus selesai.  

3. Achievable (Dapat Dicapai)

Aspek ini berguna untuk humas agar dapat memastikan targetnya tercapai. Elemen achievable mendorong humas untuk memastikan target yang dibuat benar-benar bisa dicapai dengan menimbang waktu, usaha, biaya dan manfaatnya. Selain itu, humas juga harus memikirkan tentang berbagai hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini. Dalam konteks ini, humas diharapkan dapat menetapkan target yang realistis, sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan harapan.

4. Relevant (Relevan)

Tujuan atau target yang dibuat oleh humas harus relevan dengan nilai-nilai perusahaan. Humas harus memperhatikan aspek relevansi ini karena berbagai program komunikasi mencerminkan perusahaan. Untuk itu, humas harus memastikan setiap program komunikasi sejalan dengan tujuan strategis dari bisnis perusahaan.

5. Time-Bound (Batas Waktu)

Dalam merencanakan program komunikasi, praktisi humas harus menentukan batas waktu dari pelaksanaan program tujuan. Humas juga harus memastikan batas waktunya realistis, tapi juga fleksibel.

Demikian uraian mengenai SMART agar strategi komunikasi dapat dengan mudah diukur keberhasilannya. (HUR)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas