Menurut CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid Naradipa, kehadiran artificial intelligence membawa keberkahan sekaligus tantangan bagi aktivitas kehumasan.
YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi salah satu terobosan yang signifikan bagi dunia teknologi. Kemampuannya memproses data dengan cepat, mengidentifikasi pola, hingga membuat prediksi, telah memberikan sumbangsih besar terhadap banyak bidang pekerjaan, termasuk bagi dunia kehumasan.
Hal tersebut diungkapkan oleh CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid Naradhipa. Menurutnya, pemanfaatan AI telah membantu mempercepat kerja kehumasan. “AI bukan menggantikan peran humas, tetapi justru mempercepat,” ujarnya dalam diskusi CPROCOM bertajuk "AI in PR Industry", Jumat (2/2/2024).
Alumnus Institut Teknologi Bandung tersebut menerangkan, AI saat ini dapat dimanfaatkan humas untuk berbagai kebutuhan. Di antaranya membua siaran pers, menganalisis stakeholder, hingga menyusun strategi kehumasan.
Meski memudahkan, AI juga memberikan tantangan bagi para humas pada aspek humanisme. Sebab, humas harus tetap mengedepankan rasa dan empati yang tidak akan bisa dicapai AI, ketika menggunakan kecerdasan buatan tersebut untuk menyampaikan pesan dan informasi. “AI itu buatan, jadi tetap ada rasa yang hilang,” imbuh Aqsath.
Selain itu, kata Aqsath, dalam pemanfaatan AI praktisi humas harus senantiasa fokus terhadap objective ketika merumuskan strategi komunikasi perusahaan. Objective diartikan sebagai tujuan komunikasi yang lebih spesifik dan terukur, untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Objective nantinya akan menuntun aktivitas humas sejalan dengan visi perusahaan. (AZA)
BACA JUGA: Ini Beda antara “Goal” dengan “Objective”