Emilia Bassar, CEO CPROCOM: Mari Selamatkan Bumi

Share post
Emilia Bassar, CEO CPROCOM. Foto: Dok. Pribadi

Bagi Emilia Bassar, public relations adalah pekerjaan dinamis yang menantang.

YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Emil, begitu sapaan Emilia Bassar. Perempuan kelahiran Bandung dengan seabrek kegiatan itu begitu mencintai pekerjaannya sebagai praktisi komunikasi public relations (PR). Berkiprah sebagai praktisi humas lebih dari 20 tahun, membuatnya mendirikan Center for Public Relations, Outreach and Communication (CPROCOM) sejak 8 Juni 2018.

Unik. Satu kata tersebut mungkin cukup mendeskripsikan kecintaan Emil pada bidang PR bermula. Sebuah artikel di suratkabar harian nasional-lah yang membuatnya melanjutkan studi pendidikan tinggi di jurusan PR Universitas Prof. Dr. Moestopo tahun 1990. Dalam artikel itu menyebutkan bahwa PR akan menjadi profesi yang akan booming di era mendatang.

“Pada waktu itu saya jadi yakin bahwa masuk ke Fakultas Ilmu Komunikasi itu memang dunia saya dan saya sudah mempersiapkan itu,” ujarnya kepada HUMAS INDONESIA melalui Zoom meeting, Selasa (20/9/2022).

Mantan atlet karate tersebut menjelaskan jika karakternya sangat cocok dengan pekerjaan humas yang mengharuskan dirinya bertemu dengan banyak orang. “PR itu pasti dinamis, bertemu dengan banyak orang dan pekerjaanya tidak hanya sekadar duduk di belakang meja. Saya gak suka kerja hanya duduk di belakang meja,” tambahnya.

Selesai mendapatkan gelar sarjana di tahun 1994, Emil melanjutkan studi magisternya di Universitas Indonesia tahun 1996, mengambil jurusan Manajemen Komunikasi dan studi S3 di jurusan Kajian Budaya dan Media, Universitas Gajah Mada. Kini, sehari-hari, Emil bekerja sebagai konsultan ahli/praktisi, dosen, pembicara, trainer di bidang komunikasi, PR, dan komunikasi perubahan iklim. Sebagai dosen, Emil mengajar di program S3 Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor, dan program S2 Komunikasi di Universitas Mercu Buana.

Tidak hanya berkarier sebagai praktisi humas, perempuan yang menghabiskan masa-masa sekolahnya di kota metropolitan Jakarta ini memiliki beragam buku yang telah diterbitkan. Beberapa di antaranya ia garap bersama dengan sang suami. Judul buku yang ia tulis seperti Direktori dan Informasi Adaptasi Perubahan Iklim (2012), Strateg Nasional Indonesia Pasal 6 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) (2014), Strategi Diseminasi Informasi dan Pengembangan Kapasitas – Koint Crediting Mechanism (JCM) (2015), Strategi Komunikasi Program Aktivitas Fisik (2015), dan Communications Mapping – Petronas (2018).

Di tengah-tengah kesibukannya, Emil tetap meluangkan waktu untuk berolahraga bersama dengan keluarganya. Beberapa olahraga yang sering ia lakukan adalah jogging, gym, zumba, yoga, hingga renang.

Gerakan Sosial

Sejak berkarier di Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) tahun 2011, Emil cukup vokal membicarakan masalah lingkungan. Meski saat itu kontrak kerjanya telah berakhir, Emil tetap menjalankan komitmennya sebagai praktisi komunikasi perubahan iklim. Bahkan, Emil rela merogoh kocek sendiri untuk mengikuti kelas perubahan iklim dari “Climate Reality Leadership Corps” di Manila tahun 2016 lalu.

Komitmennya sebagai praktisi komunikasi perubahan iklim dituangkan dalam beragam aksi sosial. Banyak ruang yang ia manfaatkan untuk memberikan sosialisasi mengenai perubahan iklim. Salah satu platform yang ia gunakan adalah Instagram dan Zoom secara live dengan konten “Bincang Bumi” setiap bulannya. Tidak hanya itu, aksi sosial komunikasi perubahan iklim dengan mengangkat topik pengurangan plastik juga pernah ia gawangi. Bahkan di setiap hari Minggu, Emil bersama dengan relawan remaja, ikut andil bagian mengajak siswa SD hingga SMP dengan membuat berbagai kerajinan dengan memanfaatkan barang-barang bekas melalui kegiatan “Taman Kreatif” di kediamannya, Bogor.

Emil yakin bahwa lingkungan adalah tanggung jawab sosial yang sudah sewajarnya dipikul oleh setiap individu. “Saya melakukan campaign itu karena saya merasa bahwa kita punya tanggung jawab sosial,” pungkasnya. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas