Sejak berkarier sebagai praktisi public relations (PR) di Direktorat Jenderal Pajak mulai tahun 2006, penyuka traveling ini merasa semakin kaya setiap harinya. Bukan secara materi, katanya, melainkan soal ilmu dan pengalaman.
Ada banyak perumpamaan untuk menggambarkan profesi public relations (PR). Namun, Dwi Astuti mengibaratkannya seumpama chef atau juru masak. Bagi Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas (P2Humas) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ini, PR punya tugas persis seperti seorang juru masak yang menyajikan hidangan lezat, tetapi tidak seluruh orang tertarik untuk mengetahui siapa di balik kelezatan itu.
Istilah chef dipinjam Ewi, panggilan karibnya, ketika mengenang pengalaman saat menjabat Kepala Subdirektorat Humas DJP di periode awal pandemi COVID-19. Kala itu, DJP berhasil memperoleh Rp1.277,5 triliun atau setara 103,9 persen dari target penerimaan pajak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021, meski masyarakat secara umum terhimpit berbagai persoalan finansial.
Keberhasilan tersebut, katanya, tak lepas dari peran serta unit PR dengan serangkaian strategi komunikasi efektif. “Ada peran PR di sana yang turut melakukan sosialisasi dan mengampanyekan program Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya kepada PR INDONESIA, Kamis (23/6/2022).