Zakina, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Belitung: Ibarat Seniman

Share post
Zakina, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Belitung. Foto: HUMAS INDONESIA

Zakina meyakini seseorang bisa menjadi besar apabila mampu menjadikan “sesuatu” yang ada dalam dirinya menjadi “sesuatu” bagi orang lain.

YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Meski sudah hampir dua dekade berkecimpung di dunia humas, tak sedikit pun ada perasaan bosan yang menyelimuti hati Zakina, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Belitung. Selama kurun waktu tersebut, ia sudah menjadi saksi sekaligus pelaku yang menyaksikan betapa bidang kehumasan sudah mengalami perubahan signifikan.

Perempuan yang dijumpai HUMAS INDONESIA di sela-sela acara Workshop GPR Series #5, Bandung, pertengahan Februari 2023 ini, merasakan betul transformasi PR dari manual ke digital. “Dulu, untuk dapat mengakses internet sangat susah,” kata perempuan yang gemar mendengarkan musik klasik tersebut. Pemkab Belitung juga belum memiliki laman pribadi sebagai gerbang informasi utama institusi. Selain itu, dulu PR juga hanya dituntut menguasai public speaking.  

Zakina diketahui memulai kariernya sebagai humas pada tahun 2005, selepas lulus sebagai Sarjana Hubungan Masyarakat di sebuah perguruan tinggi di Bandung, Zakina mencoba peruntungan mendaftarkan diri sebagai PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung.

Jauh sebelum berkarier sebagai humas, anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) ini awalnya sempat mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Kimia di IKIP Bandung. Namun, ia mengambil langkah berani dengan tidak melanjutkan kuliahnya setelah membaca artikel yang di dalamnya menuliskan kalimat, “Public relations (PR) adalah pekerjaan yang akan selalu dibutuhkan sepanjang masa.” Ia tak salah pilih. Apalagi humas ternyata sesuai dengan passion-nya.

Sesuatu

Menurut Alumnus Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini, kecintaannya terhadap profesi humas karena humas merupakan bidang sosial yang dinamis dan penuh tantangan. Oleh karena itu, bagi Zakina, praktisi humas ibaratnya seniman. “Di humas, seni muncul dalam bentuk pengejahwantahan informasi kepada khalayak,” katanya. “Humas berperan mengemas sesuatu menjadi berharga bagi orang lain melalui inovasi, kreativitas, dan kolaborasi,” imbuhnya.

Kepada seluruh insan humas, Zakina berpesan agar menguasai “sesuatu” sehingga dapat berakhir menjadi “sesuatu”. Menurutnya, seseorang bisa menjadi besar apabila mampu menjadikan “sesuatu” yang ada dalam dirinya menjadi “sesuatu” bagi orang lain. “Itulah seninya orang-orang PR,” kata perempuan penikmat genre film kolosal dan perang ini.

Kini, Zakina tengah sibuk menggarap buku mengenai perjalanan hidupnya sebagai praktisi humas. Melalui buku ini ia berharap dapat menginspirasi tidak hanya bagi seluruh kalangan humas, tapi juga korporasi. “Doakan, ya,” katanya. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas