Di usianya yang baru menginjak 36 tahun, Agdya Pratami Putri Yogandari telah melangkah ke garis depan sebagai Corporate Secretary VP PT Pelita Air Service (PAS). Sebuah amanah yang luar biasa mengingat Pelita Air baru saja melebarkan sayap bisnisnya dengan kembali membuka layanan penerbangan komersial berjadwal di tahun 2022.
Sebagai Corporate Secretary VP, Eggy, begitu sulung dari dua bersaudara ini kerap disapa, mendapatkan misi untuK mengintegrasikan komunikasi di seluruh lini bisnis perusahaan, yang merupakan anak usaha milik Pertamina ini. Bagi dirinya yang juga pecinta golf, mengelola komunikasi dalam bisnis baik di bisnis penerbangan komersial berjadwal dan penerbangan charter merupakan suatu pengalaman yang penuh tantangan dan pembelajaran.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Eggy memilih fokus untuk menerapkan strategi komunikasi yang efektif, efisien, dan terukur. Hal ini sesuai dengan karakternya sebagai seorang Libra, yang terbiasa menganalisis dan mempertimbangkan segala sesuatu dari berbagai sudut pandang sebelum bertindak dan mengambil keputusan. Kepada Ratna Kartika, Anjar Mahardhika, dan Avrianty Riane Nugraha dari PR INDONESIA di Jakarta, Senin (1/4/2024), perempuan berdarah Solo ini bercerita tentang perjalanan karier yang telah ia lalui, serta mimpinya untuk Pelita Air.
Halo, apa kabar?
Alhamdulillah, baik.
Bagaimana pengalaman Anda mengelola komunikasi untuk penerbangan komersial berjadwal yang terbilang baru dimiliki Pelita Air Service (PAS)? (Sejak 28 April 2022, PAS resmi membuka layanan penerbangan berjadwal).
Mengelola komunikasi di Pelita Air adalah pengalaman yang penuh tantangan dan pembelajaran. Pelita Air sendiri memiliki beberapa bisnis seperti bisnis penerbangan berjadwal, bisnis penerbangan charter, perawatan pesawat dan industri, manajemen bandara serta training centre.
Tentunya akan ada penyesuaian strategi komunikasi untuk masing-masing bisnis walaupun pada ujungnya akan terintegrasi sebagai strategi komunikasi korporasi. Berbicara mengenai bisnis penerbangan itu sendiri, strategi komunikasi perlu untuk disesuaikan dengan target audiensnya. Misalnya, untuk target audiens bisnis charter yang sifatnya business to business (B2B) tentunya berbeda dengan bisnis komersial berjadwal yang bersifat business to customer (B2C).
Tantangan utama ketika itu adalah belum updatenya standard operating procedure (SOP) yang baku. Semua komunikasi dilakukan secara manual melalui medium-medium biasa. Kondisi ini sedikit banyak membatasi interaksi dan kadang membuat komunikasi terasa seperti order (perintah) untuk tim.
Saya sangat bersyukur memiliki tim dengan ketahanan yang luar biasa. Mereka dapat beradaptasi dengan cepat dalam situasi apapun. Mereka juga memahami bahwa setiap perubahan dilandaskan oleh pertimbangan dan sudut pandang terbaik. Alhamdulillah, untuk saat ini sudah terasa lebih ringan karena kami sudah memiliki SOP yang lebih update.