Meninjau 2 Peran Penting Tim Humas

Share post
Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif mujahidin saat menjadi pembicara di acara Workshop PR Series yang diselenggarakan oleh MAW Talk di Yogyakarta, Rabu (26/6/2024). Foto: Arya/MAW

Seringkali dipandang sebelah mata, rupanya posisi humas bagi perusahaan cukup krusial. Setidaknya ada dua peran penting yang diemban oleh para praktisi humas. Apa saja?

YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – “Perlu diingat, semua profesi itu penting dan dibutuhkan dalam organisasi.” Begitu seru Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, saat mengawali paparannya dalam Workshop PR Series bertajuk “Implementasi PESO Model untuk Merancang Program PR yang Efektif dan Berdampak” yang diselenggarakan MAW Talk di Yogyakarta, Rabu (26/6/2024).

Kalimat tersebut diserukan Arif karena masih banyak yang memandang sebelah mata profesi humas. Untuk itu, ia mengajak para praktisi humas agar tidak merasa minder. Sebab menurutnya, saat ini humas memiliki peran krusial bagi organisasi. Pria yang pernah meraih anugerah PR Awards tingkat Asia Oceania tahun 2023 itu mengatakan, setidaknya terdapat dua peran penting yang diemban oleh praktisi humas kiwari.

Peran yang pertama adalah shield. Arif menjelaskan, melalui peran tersebut humas bertanggung jawab melindungi reputasi perusahaan. Tidak hanya ketika terjadi krisis, melainkan setiap waktu. Sejalan, aktivitas branding melalui pemberitaan maupun media sosial yang turut dijalankan humas, juga dapat meningkatkan reputasi.

Kemudian, humas juga berperan sebagai shine. Dalam praktiknya, humas bertugas membangun eksistensi perusahaan dan keberlanjutan bisnis perusahaan. Untuk kedua peran penting tersebut, kata Arif, praktisi humas senantiasa dituntut untuk terus inovatif dan adaptif.

Tak Lepas Dari PESO

Dalam menjalankan peran penting sebagai shine dan shield bagi organisasi, Arif menilai, program komunikasi humas kiwari tidak bisa lepas dari penggunaan PESO (paid, earned, shared, dan owned media) Model. Menurutnya, dengan pendekatan tersebut humas dapat memperluas jangkauan pesan kepada khalayaknya. Ia menilai, pendekatan yang memungkinkan penyampaian pesan secara konsisten, kredibel, dan dapat diandalkan melalui berbagai saluran, mampu memastikan organisasi bersinar di saat-saat baik, dan terlindungi ketika menghadapi tantangan.

Arif menjelaskan, Danone Indonesia juga kerap menggunakan pendekatan PESO Model untuk berbagai program komunikasi. Misalnya pada program corporate social responsibility (CSR) “Bersama Cegah Stunting”, pihaknya dituntut berinovasi untuk dapat menyukseskan tiga sasaran program yang meliputi intervensi pola asuh, pola makan, dan sanitasi. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas