Penjurian IDEAS 2024: Berkolaborasi Mencapai Visi

Share post
Penjurian hari pertama Indonesia DEI & ESG (IDEAS) Awards 2024 yang berlangsung secara hibrida di Jakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Yoga/HUMAS INDONESIA.

Untuk mencapai tujuan program komunikasi diperlukan sinergi dan kolaborasi. Prinsip itu yang ditunjukkan oleh para peserta IDEAS 2024 di hadapan dewan juri. Seperti apa?

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Mencapai tujuan program komunikasi bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang erat antarpihak, guna memastikan suatu pesan diterima dan dipahami oleh target audiens. Hal tersebut yang ditunjukkan para peserta The 3rd Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2024, saat memaparkan karyanya di sesi penjurian hari pertama secara hibrida di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Di hadapan dewan juri, VP Corporate Brand Management Indosat Ooredoo Hutchison Indra Wirawan menjelaskan, pihaknya sangat mengandalkan kekuatan kolaborasi dalam praktik komunikasi untuk program “SOS (Save Our Socmed)”. Adapun program tersebut, kata Indra, bertujuan untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat lewat pilar-pilar literasi digital. SOS merupakan gerakan untuk mengajak masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial,” ujarnya menjelaskan.

Pendekatan komunikasi untuk program yang dijalankan dalam bentuk festival film pendek dengan target mahasiswa dan masyarakat umum itu, kata Indra, dieksekusi dengan menggandeng NarasiTV.Sebelumnya kami menggandeng Kemendikbud dan Kemenparekraf. Untuk tahun 2023 kemarin kami berkolaborasi dengan NarasiTV yang memiliki semangat serupa,” paparnya.

Indra melanjutkan, dalam kolaborasi tersebut pihaknya turut menjalankan serangkaian kampanye. Salah satunya seperti kunjungan ke berbagai kampus dan media di berbagai kota, yang sejauh ini berhasil mencatatkan engagement cukup tinggi sebesar 15,6 juta, dan reach 12,2 juta. “Terdapat 273 peserta lomba film pendek, dan 2539 peserta workshop,” tambahnya.

Sementara itu jika ditinjau berdasarkan PR Value, kampanye yang dijalankan Indosat Ooredoo Hutchison untuk program SOS mencatatkan nilai eksposur media setara dengan 32,3 miliar rupiah.

Memetakan “Stakeholder”

Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti juga mengamini potensi kolaborasi bagi kesuksesan komunikasi. Ia menjelaskan, dalam konteks ini pihaknya menggandeng guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA/Sederajat sebagai stakeholder strategis, guna membantu lulusan SMA menentukan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.

Mengutip hasil riset, Yatri menjelaskan, guru BK berada di urutan ke-2 sebagai pihak yang paling berpengaruh terhadap keputusan lulusan SMA dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, katanya, IPB University sengaja membangun komunikasi intensif melalui grup WhatsApp (WA), untuk menguatkan peran guru BK tersebut. “Saat ini sudah ada 750 guru BK yang tergabung dalam beberapa WA Group,” ucapnya.

Yatri melanjutkan, berdasarkan pemetaan stakeholder, guru BK termasuk dalam kategori manage closely. Artinya, peran dan kepentingan mereka dalam program tersebut sangat signifikan dan berdampak secara langsung. Guna melengkapi itu, kata Yatri, pihaknya melalui WA Group secara rutin memberikan informasi terkini dan mengajak guru BK berdiskusi.Ini dilakukan karena tidak semua guru BK memiliki pengetahuan dan wawasan yang sama,” imbuhnya.

Secara khusus, pungkas Yatri, program sinergi dengan guru BK tersebut telah dihitung berdasarkan evaluasi Association for the Measurement and Evaluations of Communication (AMEC). Dilihat dari aspek outcomes, sebanyak 95 persen guru BK siap bersinergi dengan IPB dalam mendampingi dan mengarahkan para siswa-siswi untuk menjadikan Kampus Biodiversitas sebagai pilihannya. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas