Workshop PR Series: Menggali Strategi Komunikasi Lewat PESO Model

Share post
Founder & Chairman MAW Talk Asmono Wikan saat membuka acara MAW Talk Awards (MTA) 2024 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (26/6/2024). Foto: Nata/MAW Talk

PESO Model populer digunakan praktisi humas lantaran dapat mempertajam komunikasi organisasi dengan audiensya. Namun, menurut Founder & Chairman MAW Talk Asmono Wikan, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan. Apa itu?

YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Strategi yang efektif menjadi elemen kunci bagi kesuksesan program komunikasi institusi maupun korporasi. Dalam konteks kekinian, hal tersebut harus diupayakan humas salah satunya dengan mengintegrasikan berbagai kanal komunikasi, seperti lewat pendekatan PESO (paid, earned, shared dan owned media) Model, yang menjadi topik Workshop PR Series sebagai pembuka ajang The 4th MAW Talk Awards (MTA) 2024.

Dalam workshop yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (26/6/2024), Founder & Chairman MAW Talk Asmono Wikan menjelaskan, PESO Model populer digunakan praktisi humas lantaran dapat mempertajam komunikasi organisasi dengan audiensya. Namun, ia menegaskan, hal tersebut hanya akan terwujud jika keempat aspek di dalamnya terlaksana dengan baik. “Keempat aspek dalam PESO Model itu benar-benar harus diterapkan ketika berkomunikasi dengan teman-teman media,” ujarnya.

Selain itu, lanjut pria yang juga menjabat CEO PR INDONESIA Group, efektivitas penerapan PESO Model hanya bisa dirasakan setelah humas melakukan proses analisis dan evaluasi strategi komunikasi. Pada tahapan tersebut, katanya, metode Association for Measurement and Evaluation of Communication (AMEC) Framework dapat menjadi pilihan utama, alih-alih metode PR Value.

Menurut Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat itu, metode PR Value sudah tidak relevan digunakan karena hanya mengevaluasi output dari aktivitas kehumasan, tanpa memperhitungkan dampak nyata atau outcome yang dihasilkan. “PR Value cenderung fokus pada aspek kuantitatif seperti jumlah liputan media dan impresi, tetapi tidak dapat mengukur efektivitas pesan humas dalam mengubah perilaku atau persepsi publik,” paparnya.

Studi Kasus

Workshop PR Series yang menjadi rangkaian acara MAW Talk Awards (MTA) 2024 ini akan berlangsung selama dua hari berturut-turut sejak Rabu (26/6/2024) hingga Kamis (27/6/2024). Terdapat tiga narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini, meliputi Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, dan Communication Strategist Reputasia Fardila Astari.

Dalam workshsop tersebut, masing-masing pembicara akan menyuguhkan implementasi PESO Model dalam program komunikasi institusi atau korporasi. Seperti penggunaan PESO Model dalam membangun branding Fakultas Kedokteran oleh IPB University, hingga praktik PESO Model dalam kampanye “Pikirin Dulu” milik Danone Indonesia. Pembelajaran berbasis studi kasus ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman praktik dan keterampilan analitis praktisi humas yang menjadi peserta. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas